Minggu, 29 Mei 2011

Renungan Persahabatan

Quantcast

Persahabatan
Tidakkah Anda tau arti sebuah persahabatan dalam kehidupan kita?, tanpa kita sadari persahabatan sangatlah penting dalam kehidupan kita, mulai dari pengembangan diri, pengembangan karakter pribadi, kebiasaan dan semua proses pencarian jati diri sangat bergantung dari ikatan persahabatan tanpa mengecualikan pengaruh keluarga juga. Baik buruknya tingkah laku kita sangat dipengaruhi keadaan lingkungan sekitar kita, baik dari keluarga, masyarakat khususnya persahabatan.
Tak jarang dengan persahabatan, anak yang pendiam menjadi arogan, dan orang yang arogan bisa menjadi orang yang lemah lembut karna menghargai ikatan persahabatan. Dengan kata lain baik buruknya seseorang tergantung bagaimana orang tersebut menyikapi dan memilih sebuah persahabatan yang di jalinnya.
Tapi tetap saja proses pengambilan keputusan berada pada kita, walaupun kita bersahabat dengan teman yang bisa dibilang “tidak baik”, ajarannya akan berpengaruh pada kita kalau kita meng-iyakannya tapi sebaliknya jika kita menolak tentu saja kita tidak akan terpengaruh. Dan alangkah baiknya kita menjauhi yang seperti itu. Seperti kata pepatah “Main air basah, main api terbakar”. Apapun yang kita kerjakan pasti ada resikonya, begitu juga dalam menjalin persahabatan, mau nggak mau kita akan tetap masuk dunia mereka juga.
Semua manusia sangat menginginkan kesempurnaan, begitu juga dengan kita, kita menginginkan sahabat yang sempurna bagi kita. Seperti apa sih sahabat yang sempurna itu?
Kebanyakan orang menginginkan sahabat seperti dibawah ini:
  1. Sahabat yang selalu ada saat suka maupun duka
  2. Sahabat yang selalu mengerti kita
  3. Sahabat yang selalu jujur kepada kita
  4. Sahabat yang selalu bisa menerima apa adanya kita
  5. Sahabat yang selalu membuat suasana nyaman
Kebanyakan orang mempunyai pemikiran yang salah, mereka hanya berpikir dan menginginkan mempunyai sahabat yang sempurna bagi dia, mereka tidak berfikir apakah dia sudah cukup menjadi sahabat yang baik bagi temannya sendiri. Bahkan tidak jarang karena kekesalan yang dibuatnya sendiri, mereka memarahi teman-temannya dan terkadang saat sahabat mereka menjauh, mereka malah berfikir sahabatnya berhianat kepada dia Atau saat sahabat kita membohongi kita, kita malah marah-marah nggak jelas padahal kita tidak tau alasan dia membohongi kita.
Jika itu terjadi pada Anda, senaiknya tenangkan diri anda sebab jika anda lakukan hal seperti itu terus dan anda lebih mengutamakan ego anda. Tidak akan ada hal baik yang anda dapatkan yang ada anda akan kehilangan sahabat anda yang belum tentu mereka buruk bagi anda.
So, bayangkan juka Anda diposisi teman anda, anda dimarahi tanpa ada keterangan yang jelas atau anda dimarahi ,ketika anda berbohong walaupun anda berbohong demi kebaikannya juga.Ya sudah TENTU Anda jengkel dan berfikir akan meninggalkan teman anda tersebut.
INTROPEKSI DIRI itulah jawabannya, jika kita menginginkan mempunyai sahabat yang baik dengan kita, seharusnya kita juga berfikir bagaimana kita membuat diri kita baik bagi sahabat kita. Kebanyakan orang mempunyai pikiran yang salah, kebanyakan kita ingin dimengerti dulu baru kita mau mengerti orang lain dan juga sebaliknya. dan sudah tentu yang kita akan dapatkan adalah sebuah “Conflik”. STEVEN COVEY dalam bukunya “THE HABITS” menerangkan dengan kalimat “SEEK FIRST TO UNDERSTAN, THEN TO BE UNDERSTOOD!” dalam bahasa Indonesiannya “MENGERTILAH ORANG TERLEBIH DAHULU, BARULAH MEREKA AKAN MENGERTI KITA“.
Terkadang emosi atau amarah memakan segala kebaikan, hal yang sama yang dilakukan kebenyakan orang. Coba lihat sekeliling kita, bukankah itu sering terjadi orang cenderung melihat, membicarakan dan berfikir tentang segelintir kesalahan yang dibuat orang lain daripada jutaan kebaikannya. Padahal baru kali ini kita dibohongi, kita sudah mencaci maki sahabat kita, padahal yang mereka lakukan mungkin untuk kebaikan kita. Sadarkah kita, apakah kita selalu jujur pada sahabat kita….
Dan terakhir, mugkin kebanyakan dari kita cuma mikirin apa yang kita dapat dari sahabat kita. Disitulah letak kesalahannya, janganlah mikirin apa yang bisa kita dapat tapi pikirkanlah apa yang bisa kita berikan. Jika kita ingin mengubah suatu keadaan, lakukanlah dari perubahan mulai dari kita sendiri, apapun hasilnya, tetap intropeksi diri dari usaha yang kita lakukan. Semua perbuatan itu berawal dari niat, jika kita menanam benih jagung, pastilah akan tumbuh jagung, yang sulit membuat benih jagung tumbuh dan berbuah menjadi jagung yang bagus.
Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar